Jika kamu seorang penulis yang ingin memulai karir sebagai penulis dengan karya fiksi, cobalah ketahui dasar – dasar menulis cerita menarik berikut ini terlebih dahulu.
Banyak orang beranggapan bahwa menulis fiksi jauh lebih mudah daripada menulis nonfiksi.
Padahal anggapan ini tidak benar, tetapi tidak sepenuhnya juga salah.
Baik fiksi maupun nonfiksi sama-sama memiliki tingkat kesulitannya masing-masing.
Nah, agar Anda bisa menguasai penulisan cerita fiksi dan apa saja yang tidak boleh dilakukan saat proses penulisan cerita fiksi, ketahui 5 dasar – dasar menulis cerita menarik di bawah ini!
Dasar – Dasar Menulis Cerita Fiksi
Sebelum menulis, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu.
Apakah Anda akan menulis cerita dengan karya fiksi ilmiah, baik itu novel cerpen ataupun puisi.
Setidaknya di setiap bentuk penulisan terdapat dasar-dasar menulis cerita yang harus dipahami sebagai langkah awal penulisan cerita.
Tahukah Anda, bahwa fiksi bisa diartikan sebagai tulisan yang tidak pernah ada di dunia nyata.
Jadi, bisa juga disebut bahwa karya fiksi ini adalah karangan imajinatif dari seseorang berdasarkan pemikiran non ilmiah yang mereka alami.
Baca juga: Bimbel Jaminan Masuk UI
Untuk Anda seorang penulis fiksi perlu mengetahui bahwa dalam menulis cerita fiksi tidak ada batasan aturan tertentu terkait referensi atau ilmu yang membutuhkan pembuktian kebenaran yang Anda tulis.
Anda bebas menuangkan semua ide yang ada ke dalam tulisan, asalkan masih ada kelogisan jalan cerita terkait ide yang ditumpahkan ke dalamnya.
Tujuan dari pembuatan cerita fiksi adalah memunculkan cerita imajinatif yang tetap masuk akal serta nyaman dinikmati oleh para pembaca.
Tanpa berlama-lama lagi, di bawah ini dasar-dasar menulis cerita fiksi yang harus setiap penulis ketahui.
1. Ide Merupakan Pondasi Utama
Dasar dari penulisan cerita fiksi yang paling penting adalah kerangka karya berupa ide yang dibangun sedemikian rupa.
Ketika Anda menciptakan cerita fiksi atau imajinasi, Anda harus memikirkan ide ceritanya terlebih dahulu secara garis besar untuk membangun cerita utama.
Tanpa adanya ide, karya fiksi tidak akan pernah terwujud karena pondasi intinya tidak ada.
Semakin kuat ide cerita yang Anda tumpahkan, maka semakin kuat pula pondasi yang dibangun sebagai dasar cerita terbentuk.
Di bawah ini beberapa contoh ide cerita yang bisa kalian jadikan referensi, antara lain:
1. Jk Rowling dengan judul Harry Potter
Menceritakan tentang kisah seorang anak laki-laki kurus dengan rambut warna hitam serta berkacamata yang tidak menyadari bahwa dirinya merupakan seorang penyihir hebat.
2. Karya dari Stephen King dengan judul Carrie
Menceritakan tentang pelajar putri yang pemalu di bangku Sekolah Menengah Atas yang memiliki kemampuan telekinesis serta menggunakan kemampuannya tersebut untuk membalas dendam kepada orang-orang yang pernah membully-nya.
3. Haruki Murakami dengan karya berjudul 1Q84
Menceritakan tentang kisah cinta beda dimensi sehingga keduanya sangat sulit untuk bersatu.
2. Alur Penulisan Fiksi
Dasar-dasar menulis cerita selanjutnya yaitu menetapkan alur cerita setelah mendapatkan ide.
Ide cerita serta tema diibaratkan sebagai pondasi di dalam cerita, sedangkan alur cerita atau disebut juga dengan plot diibaratkan sebagai kerangka ceritanya.
Alur dibuat untuk menjaga keseluruhan tubuh cerita bisa berdiri dengan kokoh yaitu memperkuat pondasi (ide cerita) dan kerangka ceritanya (alur cerita).
Kerangka bangunan cerita umumnya akan mengikuti bentuk pondasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Tetapi, kerangka cerita ini masih bisa dikembangkan lagi agar menjadi cerita yang semakin menarik, megah, luar biasa, namun tetap disesuaikan dengan kekuatan pondasi.
Baca juga: Bimbel UI
Saat pembuatan alur cerita, kami menyarankan agar Anda mengidentifikasi setiap bagian ceritanya terlebih dahulu.
Lalu susun setiap bagian cerita tersebut dengan detail, begini susunan ceritanya:
- Perkenalan atau pendahuluan cerita
- Permasalahan atau peristiwa yang memicu konflik
- Puncak permasalahan atau klimaks
- Tahap penyelesaian atau solusi
- Masalah terselesaikan
Setiap penyelesaian masalah di dalam cerita yang menarik bisa berakhir bahagia atau menyedihkan atau menggantung.
Semuanya di kembalikan lagi kepada Anda para penulis.
3. Karakter atau Tokoh di Dalam Cerita
Karakter atau tokoh adalah bagian yang tidak kalah penting dari ide dan alur.
Suatu cerita fiksi arti membutuhkan karakter penggerak yang mewakili kedalaman isi cerita.
Sebut saja karakter inilah yang menjadi pusat dari sebuah cerita, nantinya karakter atau tokoh ini akan menggerakkan cerita secara dinamis sesuai dengan kerangka yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu alur cerita.
Pilihlah karakter yang tepat untuk menjadi bagian penting dari dasar-dasar menulis cerita agar menarik perhatian para pembaca.
Baca juga: Cara Menulis Cerita yang Menarik
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan karakter diantaranya:
- Nama
- Sifat
- Ciri khas
- Kelebihan
- Kekurangan
- Kepribadian
- Jenis kelamin
- Hobi
- Jalan cerita
- Dan lain hanya selayaknya manusia pada umumnya.
Untuk mempermudahkan Anda selama proses penulisan, buatlah kartu karakter yang berisi identitas dari setiap karakter.
4. Latar Belakang Cerita
Cerita tanpa latar tentu saja akan terasa aneh dan membosankan.
Tentukan latar cerita sebagai salah satu dasar-dasar menulis cerita fiksi.
Pilihan latar cerita dengan ciri-ciri detail sebelum akhirnya Anda memutuskan proses penulisan.
Tidak bisa dipungkiri, masih banyak penulis yang ceroboh menentukan latar cerita di mana para karakter nantinya akan memainkan peranan masing-masing di dalam alur cerita.
Jika Anda memilih cerita dengan latar tempat kota besar, semua elemen atas pembentukan kota besar harus ikut dimasukkan.
Baca juga: Permainan Anak Usia 4-6 Tahun
Contohnya adanya gedung-gedung, gaya hidup orang kota, mall-mall, transportasi yang lengkap, dan lain sebagainya.
Menentukan latar tempat dari sebuah cerita nantinya memberikan warna tersendiri sekaligus membantu para pembaca lebih masuk ke dalam inti cerita.
Cerita fiksi yang ditulis secara utuh akan memunculkan cara berpikir logis meskipun latar cerita yang dipilih imajinatif.
Harus tetap merancang latar tempat dengan masuk akal agar pembaca bisa turut serta merasakan apa yang penulis maksudkan.
5. Penutup
Penutup akan menjadi dasar-dasar menulis cerita fiksi menarik paling akhir, tetapi porsinya yang paling menentukan keseluruhan cerita.
Pada bagian ini akan menjadi penentu kepuasan dari para pembaca karena sebuah karya fiksi dinilai lengkap jika pembaca mengetahui akhir dari kisah yang dibangun dari awal.
Meskipun nantinya para pembaca menebak-nebak bagaimana akhir dari cerita fiksi yang Anda tulis, Anda harus tetap terfokus pada bagian penutup cerita sesuai dengan yang Anda inginkan.
Baca juga: Bimbel Alumni UI
Buatlah ending cerita yang tidak mudah ditebak sehingga mengundang rasa penasaran dari para pembaca.
Dengan begitu, pembaca akan merasa semakin ingin terus membaca sampai akhir.
Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Proses Menulis Cerita Fiksi
Semua orang bisa menulis karena memang tidak ada larangan untuk siapapun menulis ide yang mereka miliki.
Makan sekarang penulis sudah dijadikan karir bagi sebagian orang karena itu adalah hak kita semua.
Tetapi, ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang penulis untuk menulis cerita fiksi ataupun nonfiksi yang nyaman dibaca oleh banyak orang.
Jika Anda ingin berkarir sebagai seorang penulis, pelajari segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kegiatan menulis, berbagai macam teori tentang menulis, jenis gaya bahasa, istilah penulisan, dan lain sebagainya.
Salah satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan selama proses menulis adalah rajin membaca buku agar kosakata yang Anda miliki semakin kaya dan beragam.
Baca juga: Tempat Bermain Anak di Mall Jakarta Selatan
Cara lainnya untuk bisa merintis karir sebagai penulis juga mencari ilmu di komunitas kepenulisan yang sering melakukan diskusi bersama dengan teman-teman sesama penulis.
Bukan hanya itu, untuk bisa mengetahui dasar-dasar menulis cerita yang menarik, Anda juga bisa ikut pelatihan atau kursus menulis.
Cobalah ikut kursus online gratis untuk menambah kemampuan dan keahlian atau ikut webinar yang menyelenggarakan pembahasan tentang cara menulis buku.
Terapkan semua cara, tips, informasi, dan ilmu penulisan buku yang sudah Anda pelajari.
Jangan sampai Anda hanya tahu informasinya tapi tidak dilaksanakan.
Baca juga: Bimbel Masuk UI
Selain informasi yang mumpuni, sebagai seorang penulis, Anda harus mengetahui hal-hal yang harus dihindari berikut ini:
- Takut untuk memulai.
- Sembarangan menentukan ide cerita.
- Asal menulis tanpa konsep dan outline.
- Berhenti di tengah jalan sebelum cerita selesai.
- Mengedit selama proses menulis sedang berlangsung.
Itu dia informasi seputar dasar – dasar menulis cerita fiksi atau novel fiksi menarik bagi pemula. Untuk tips cara menulis cerita yang menarik lainnya, datangkan guru professional kami di Guru Les Private.
Guru kami bisa datang ke rumah sesuai dengan protokol kesehatan dan tentunya sudah divaksin atau bisa juga belajar via online.
Baca juga: permainan edukasi anak balita
Kapan lagi mendatangkan guru terbaik dengan pelayanan maksimal, bukan?
Hubungi kami segera di nomor 0821-1177-8907 atau hubungi head office kami di 021-7784-4897 setiap hari senin sampai jumat pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Anda juga bisa datang langsung ke Kantor Ocean Terrace Residence Blok E1 Nomor 1, Jalan Tole Iskandar, Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat ya!
Kami tunggu kabar baik dari kalian semua! ^^
Referensi:
https://www.monicaanggen.com/5-dasar-penulisan-fiksi/.
https://lpmdinamika.co/empat-dasar-menulis-novel-yang-harus-kamu-ketahui/.