Sebagian besar di antara kita mungkin mengira bahwa kerajaan Kutai Kartanegara didirikan oleh Kudungga sekitar abad 400 atau 500 Masehi. Ada juga beberapa sumber yang mengatakan bahwa nama kerajaan Kutai terdapat pada sebuah temuan berupa Yupa. Namun, Yupa tersebut tidak menyebutkan kata “Kutai” secara langsung.
Terlepas dari benar atau salahnya keabsahan sejarah Kerajaan Kutai, mari kita pahami ulasan berikut. Artikel kali ini akan mengulas secara lengkap seputar awal berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara, masa kejayaan Kerajaan Kutai, hingga penyebab runtuhnya Kerajaan Kutai beserta benda-benda peninggalan sejarah Kerajaan Kutai.
Baca juga: Les Privat SMP
Daftar Isi
Awal Berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara
Pembahasan sejarah Kerajaan Kutai dimulai dari mengkaji awal berdirinya kerajaan ini. Berdasarkan temuan sebuah Yupa di Muara Kaman Kalimantan Timur, raja pertama yang memerintah Kerajaan Kutai adalah Kudungga. Beliau adalah penduduk asli Kalimantan yang bukan merupakan seorang imigran yang berasal dari India atau Kamboja (Champa).
Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Profesor Johan Hendrik Caspar Kern dan Louis Charles Damais yang meneliti prasasti Yupa tersebut. Beliau menyatakan bahwa Yupa itu diperkirakan ditulis sekitar abad 400 Masehi. Di sana tertulis bahwa Kudungga merupakan raja pertama Kerajaan dan mewariskan takhta kerajaannya kepada putranya yang bernama Aswawarman. Yupa tersebut juga menerangkan bahwa agama Hindu menjadi agama resmi kerajaan setelah Aswawarman memutuskan memeluk agama Hindu melalui perantara Brahmana.
Baca juga: bimbel kedokteran

google.com
Kenapa Dinamakan dengan Kerajaan Kutai?
Orang-orang menyebut bahwa kerajaan Hindu pertama di Indonesia adalah kerajaan Kutai. Menurut tim penyusun “Sejarah Nasional Indonesia”, Kutai merupakan daerah di mana tempatnya Yupa ditemukan.
Menurut ahli sastra dan sejarah Melayu C.A. Mees, dalam penelitiannya beliau menyatakan bahwa koloni Hindu yang berlokasi di Muara Kaman tidak pernah dinamakan dengan kerajaan Kutai.
Nama “Kutai” sendiri mulai dikenal dari pendirian Sebuah kerajaan yang didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti. C.A. Mees menuliskan bahwa Aji Batara Agung Dewa Sakti mendirikan kerajaan tersebut di muara sungai Mahakam sekitar tahun 1300 Masehi. Sumber lain menyebutkan (Salahsilah Kutai) bersama analisis para ilmuwan, Kutai bukanlah sebuah nama dari dinasti Mulawarman. Akan tetapi, ini adalah nama dari kerajaan yang awalnya berdiri di Jaitan Layar, lalu dipindahkan ke Jembayan dan Tenggarong .
Baca juga: biaya les privat per hari

google.com
Hubungan Kerajaan Kutai Kartanegara dan Kerajaan Martapura
Seperti yang sudah dibahas di atas, kerajaan Hindu tertua di nusantara itu bernama kerajaan Martapura. Bukankah Kutai Kartanegara yang baru didirikan pada 1300 Masehi. Kerajaan Martapura didirikan di Hulu Sungai Mahakam tepatnya di daerah Muara Kaman.
Dinasti kerajaan Martapura didirikan oleh Aswawarman yang merupakan putra Kudungga. Eksistensi kerajaan ini berlangsung hingga tahun 1635 Masehi atau sekitar 12 abad. Raja yang terkenal di kerajaan ini adalah Raja Mulawarman. Sayangnya, kerajaan ini runtuh karena adanya agresi militer dan unifikasi yang dilakukan oleh kerajaan Kutai Kartanegara.
Baca juga: les kedokteran
Sementara itu, Kerajaan Kutai Kartanegara yang didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti berlangsung hingga tahun 1960 Masehi. Kerajaan ini berdiri sekitar enam setengah abad dan runtuh karena regulasi pemerintah RI UU Nomor 27 tahun 1959. Kerajaan Kutai Kartanegara pernah berpusat di Jaitan Layar (1300-1360), Tepian Batu (1360-1732), Jembayan (1732-1782), dan Tenggarong (1782-1960). Adapun raja yang terkenal di kerajaan ini adalah Aji Muhammad Sulaiman.
Kedua kerajaan ini sama-sama bercorak Hindu. Namun, kerajaan Martapura bercorak Hindu-India. Sedangkan Kerajaan Kutai Kartanegara bercorak Hindu lokal pada (1300-1575) dan bercorak Islam pada (1570-1960).
Dikutip dari sebuah jurnal “Historical Studies Journal”, kedua kerajaan memiliki sumber sejarah yang berbeda. Kerajaan Martapura bersumber dari tujuh prasasti Yupa berbahasa Sangsekerta dengan aksara pallawa. Sedangkan Kerajaan Kutai Kartanegara bersumber dari kitab “Surat Salasilah Raja” dalam negeri Kutai Kartanegara yang ditulis dengan tulisan Arab-Melayu.

google.com
Bukti Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara
Setelah ditaklukkan oleh pasukan Kutai Kartanegara Pada tahun 1935, Pangeran Sinum Panji Mendapa mengganti nama kerajaan Kutai Kartanegara menjadi “Kutai Kartanegara ing Martapura”.
Eksistensi Kerajaan Kutai Kartanegara dapat kita yakini melalui peninggalan bersejarahnya. Hingga saat ini, kita masih bisa melihat bukti adanya kerajaan ini berupa benda-benda bersejarah yang disimpan di Museum Mulawarman. Seperti halnya Yupa, Ketopong Sultan, Kura-kura Emas, Kalung Siwa, dan Keris Bukit Kang.
1. Prasasti Yupa
Prasasti Yupa adalah bukti yang menerangkan adanya kerajaan Martapura yang ditulis dengan huruf pallawa. Namun, tulisan tersebut berbahasa Sangsekerta yang menerangkan bahwa adanya kerajaan di hulu Sungai Mahakam.
2. Ketopong Sultan
Ini adalah sebentuk mahkota yang dikenakan oleh Sultan Kerajaan Kutai. Mahkota tersebut terbuat dari emas seberat 1,98 kg yang ditemukan pada 1890.
3. Kura-kura Emas
Bukti peninggalan sejarah yang unik ini hanya berukuran sebesar kepalan tangan. Ini adalah sebuah persembahan untuk Putri Raja Kutai dari Kerajaan China.
4. Kalung Siwa
Peninggalan kerajaan Kutai yang satu ini ditemukan sekitar tahun 1890 di daerah Danau Lipan, Muara Kaman. Menurut analisis sejarah, kalung ini dikenakan ketika diadakannya acara penobatan sultan baru.
5. Keris Bukit Kang
Dulunya, keris ini pernah digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu. Beliau adalah permaisuri pertama Raja Kutai Kartanegara.
Baca juga: biaya les privat Jakarta
Nah, itu dia ulasan mengenai sejarah kerajaan Kutai. Terlepas dari benar atau tidaknya, tentu kita harus meyakini referensi dari para ahli. Jika kamu masih bingung dalam memahami materi di atas, kamu bisa klik www.gurulesprivate.co.id untuk mendapatkan informasi terkait. Atau, bisa kontak di (021) 77844897 dan 085810779967.
Tanyakanlah apa yang ingin kamu tanyakan seputar sejarah atau hal-hal yang berkaitan dengannya. Kami siap menemani belajarmu dan menjawab semua kebingunganmu.
Referensi:
https://satujam.com/sejarah/kerajaan-kutai/
Yupa: Historical Studies Journal, Vol. 4, No. 2, 2020: 50-61