Peran orang tua di masa pandemi dituntut harus menjadi lebih aktif dan menyeluruh untuk perkembangan anak.
Pandemi akibat virus COVID-19 mewabah di seluruh dunia sejak tahun 2019 dan memaksa pemerintah untuk mengadakan pembelajaran dari rumah siswa secara daring.
Ini dikarenakan virus COVID-19 mudah menular dan berbahaya jika menginfeksi tubuh, dapat mengakibatkan kematian.
Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia melalui Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 mengatakan aktivitas Belajar Dari Rumah (BDR) selama masa pandemi ini berlangsung.
Sehingga menuntut lebih banyak lagi kontribusi orang tua dalam pembelajaran anak saat belajar dari rumah.
Peran Orang Tua di Masa Pandemi
UNICEF menuliskan bahwa pandemi ini membuat semakin banyak anak terisolasi dan merasa cemas.
Pendidikan anak-anak terganggu sehingga mempengaruhi kesehatan mental anak-anak di usia belia ini.
Data dari UNICEF tertulis setidaknya 1 dari 7 anak dan remaja di tahun 2020 merasa cemas, depresi dan terisolasi akibat pandemi.
Oleh karena itu peran orang tua di masa pandemi in sangatlah dibutuhkan untuk menjaga anak-anak tetap merasa nyaman dan tidak cemas menghadapi pandemi.
Berikut ini beberapa peran orang tua pada masa pandemi yang dapat dilakukan:
- Menjaga anak tetap sehat
Salah satu peran orang tua pada masa pandemi ini adalah menjaga anak tetap sehat.
Setiap orang tua menginginkan anaknya untuk tetap sehat dan tidak terinfeksi virus COVID-19.
Orang tua harus memulai memberitahukan kepada anak-anak tentang gejala virus corona.
Namun beritahukan secara tenang agar anak tidak merasa cemas dan panik mengenai virus ini.
Selain itu, komunikasikan juga kepada anak-anak untuk memberi tahu Anda apabila mengalami gejala tersebut sehingga dapat ditangani dengan segera.
Sebaiknya pastikan anak-anak untuk selalu mematuhi aturan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
- Membuat rutinitas
Peran orang tua pada masa pandemi selanjutnya adalah membuat rutinitas harian bagi anak agar kegiatannya tetap terarah.
Membuat rutinitas seperti waktu belajar, bermain, menonton tv dan menggunakan ponsel dapat membantu anak merasa tidak khawatir karena dapat memprediksi waktu kapan harus belajar dan kapan harus bermain.
Ini juga bisa sangat membantu orang tua yang memiliki banyak pekerjaan dan tidak mempunyai pengasuh anak.
Sehingga orang tua dapat merasa tenang, tidak khawatir dengan apa yang harus dilakukan jika anak telah mengikuti rutinitas yang dibuat.
- Membiarkan anak merasakan emosinya
Sekolah yang ditutup, tidak dapat bermain di lapangan bersama teman-teman dapat membuat anak merasa sangat kecewa di masa pandemi ini.
Ini merupakan salah satu kerugian besar dalam kehidupan anak-anak dan remaja karena waktu mereka untuk mengeksplor banyak hal menjadi berkurang.
Oleh karena itu orang tua sebaiknya membiarkan anak-anak merasakan emosinya seperti sedih dan frustasi terhadap pandemi ini.
Orang tua dapat menemani dan menghiburnya setelah anak merasa sedih dengan bermain game atau memasak bersama sehingga tidak akan merasa kesepian lagi.
- Memeriksa sumber informasi anak
Di masa pandemi ini ada banyak sumber informasi hoax beredar sehingga anak dapat salah pengertian dan salah informasi.
Salah satu tugas orang tua adalah memastikan bahwa sumber informasi yang anak dengar dan lihat adalah benar.
Apabila terdapat informasi dan pertanyaan yang belum orang tua ketahui jawabannya, Anda bisa menggunakan kesempatan ini mencari tahu bersama anak dan menghabiskan waktu berkualitas bersama untuk mengobrol.
Kabar baiknya, guru les private memiliki 10.000++ Tutor tersebar di seluruh indonesia. Sehingga memudahkan Anda mendapatkan guru les private ke rumah. Guru les privat memiliki pengalaman dalam mengajar, menerapkan protokol kesehatan serta sudah divaksin. Sehingga aman dan nyaman saat belajar. Informasi Selengkapnya bisa cek disini : Profil Guru Les Private