Halo Sahabat Latis di manapun kalian berada! Sudah siap belum belajar mengenai puisi hari ini? Pasti sudah ya! Ayo kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Puisi
Puisi merupakan sajak atau karya sastra yang memiliki irama, rima, dan termasuk ke dalam penyusunan larik atau baris dan bait.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, puisi menjadi bentuk dari ungkapan emosi seorang penulis secara singkat dan memiliki makna tersirat.
Di lain sisi, puisi juga bisa diartikan sebagai karya sastra dengan menggunakan bahasa yang sudah dipadatkan dengan penambahan irama dan juga bunyi sehingga lahirlah karya penuh makna imajinatif atau kiasan.
Baca juga: Dasar Geografi: Pengertian, Konsep, Jenis, dan Contoh
Intinya, puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan atau pendapat dari para penyair mengenai berbagai macam hal. Bisa tentang kehidupan sehari-hari, alam, atau lain sebagainya.
Selain itu, dalam penulisannya, kalian harus menggunakan bahasa yang kreatif, imajinatif, dan memikat hati para pembaca. Karena pada dasarnya, puisi adalah bentuk ungkapan terkait suatu ide dengan cara yang lebih artistik.
Ciri-ciri Puisi
Sahabat Latis tahu tidak? Kalau sebenarnya ada banyak jenis karya sastra satu ini yang berkembang, misalnya puisi lama dan baru.
baca juga : bimbel kedokteran
Keduanya sudah pasti memiliki perbedaan yang mencolok dari segi aturan penulisan hingga gaya bahasa. Akan tetapi, keduanya memiliki ciri-ciri secara umum, diantaranya:
1. Menggunakan Diksi Kiasan
Diksi adalah istilah yang digunakan dalam pemilihan kata. Dalam sebuah karya sastra seperti puisi tentunya ada pilihan diksi yang digunakan yaitu berupa pilihan kata yang lebih indah, kiasan, dan imajinatif.
Tidak heran kalau para penikmat puisi lebih halus rasanya secara emosional dikarenakan terbiasa memahami diksi indah.
Di dalam puisi, kalian diperbolehkan menggunakan semua kata dengan makna dan konotasi yang bisa diinterpretasikan oleh pembacanya. Justru, jika kalian lebih memilih diksi yang biasa saja, bisa jadi kurang memperhalus rasa.
baca juga : bimbel masuk fkui
Meskipun sejatinya membuat karya sastra indah ini dengan menggunakan diksi biasa sah-sah saja, namun jadi kurang indah alias aesthetic kalau kata anak milenial sekarang.
2. Memperhatikan Rima Sajak
Pada puisi lama, rima menjadi hal yang sangat diperhatikan karena dengan menggunakan rima tertentu di akhir kalimat atau sajak akan menjadi ciri khas karya sastra satu ini.
Tetapi, lama kelamaan aturan ini tidak digunakan kembali terlebih jenis puisi kontemporer.
Pasalnya, sekarang ini kebanyakan para penulis lebih mengutamakan kaitan kata yang bermakna tanpa memperhitungkan sajak atau rima.
3. Penulisannya Menggunakan Bait dan Baris
Bentuk penulisannya terdiri dari beberapa baris dan bisa dijadikan dalam beberapa bait, bahkan pada aturan baru, bentuk penulisannya jauh lebih bebas.
Sahabat Latis bisa menuliskannya ke dalam beberapa baris dan masih dalam satu bait yang panjang.
Aturan yang paling penting dalam penulisannya adalah tidak ditulis dalam bahasa yang panjang. Harus singkat, padat, dan menggunakan bahasa indah atau kiasan lainnya tergantung kepada penulisnya sendiri.
4. Tidak Perlu Alur dan Tokoh
Karya sastra ini tidak memperhitungkan alur kisah seperti novel atau cerpen. Kalian bisa menulis sesuka hati, bisa menggunakan alur yang runut atau tidak.
Bukan hanya itu, penokohan juga tidak begitu tergambar jelas di dalam sebuah puisi. Kalian bisa menggambarkan apa saja yang ingin diceritakan, tidak perlu subjek tertentu dan tidak juga harus disebutkan.
Maka dari itulah, karya sastra puisi menjadi sangat menarik dan dicintai bagi para penikmat sastra baik yang hanya membuat atau membacanya.
5. Menggunakan Majas
Kata kiasan atau majas memiliki interpretasi tersendiri, arti berbeda, atau lebih dari yang dituliskan. Ada banyak majas di dunia sastra misalnya hiperbola, personifikasi, dan lain-lain.
Dalam menulis puisi biasanya menggunakan berbagai jenis majas sesuai keingin si penulis.
Artinya bisa saja dilebih-lebihkan atau menggambarkan benda mati bisa hidup dan berbicara seperti manusia. Semuanya terserah kebebasan dan kreativitas dari penulis.
Jenis-Jenis Puisi
Di dalam karya sastra, ada dua jenis puisi utama yaitu lama dan baru.
Beberapa karya sastra memiliki aturan penulisan yang cukup baku, berbeda dengan penulisan puisi baru yang lebih fleksibel.
Berikut ini beberapa jenis poetry yang Sahabat Latis harus ketahui.
1. Puisi Lama
Berkembang dari masa kesusastraan klasik hingga digantikan oleh jenis baru. Berikut ini beberapa jenisnya, antara lain:
- Pantun
- Syair
- Talibun
- Gurindam
- Mantra
Puisi lama biasanya diciptakan di dalam kepercayaan animism yang digunakan dalam acara ritual kebudayaan. Jenis karya sastra satu ini menggunakan kata-kata yang dipercaya bisa menimbulkan efek magis.
Maka dari itu, aturan penulisannya relatif lebih ketat dan memiliki makna tersirat.
2. Puisi Modern
Bersifat lebih bebas karena tidak terikat dengan rima, baris, larik, dan sebagainya.
Puisi baru dibedakan menjadi genre romansa, ballad, dan epik yang seringkali digunakan untuk mengemukakan gagasan, pendapat, atau kesan dari penyair.
Penulisannya sangat sederhana, menggunakan bahasa yang menyentuh dan tersirat dengan tujuan agar para pembacanya bisa menyelami arti yang ditulis oleh pengarang dengan sendirinya.
Misalnya lewat kata atau majas yang tertuang. Misalnya jika setelah membaca sebuah puisi namun kalian bertanya-tanya apa sih maksud dari karya tersebut.. bisa jadi, karya yang kalian baca termasuk puisi yang baik karena maksudnya tersampaikan.
Yaitu, di mana para pembacanya akan mencoba menyelami keindahan kata-kata di dalamnya. Indah sekali!
Cara Membuat Puisi yang Indah
Lalu, bagaimana cara membuat puisi yang baik dan benar itu? Yuk, kita pelajari di bawah ini!
1. Menentukan Tema dan Judul Menarik
Pilihlah satu tema yang diinginkan sebagai acuan. Tema puisi ada banyak sekali, usahakan agar kalian memilih tema yang benar-benar menarik menurut kalian.
Karena bagaimana pun juga, menulis karya sastra satu ini harus menggunakan rasa serta emosi dari si penulis agar pesannya tersampaikan dengan baik.
Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah menentukan judul yang cocok dengan tema.
2. Menentukan Kata Kunci
Temukan kata kunci yang berkaitan tema yang sudah diambil, bisa jadi tentang pujian atau rasa syukur karena sesuatu hal yang masih ada kaitannya dengan tema serta judul.
Jika dirasa cukup, kalian tinggal mengembangkannya dalam sebuah kalimat atau larik yang akan berkembang menjadi baris.
3. Gunakan Diksi
Menentukan diksi atau pemilihan kata menjadi salah satu ciri khas dalam sebuah puisi. Banyak karya bagus yang menggunakan diksi sederhana atau diksi yang jarang didengar orang.
Coba gunakan gaya bahasa atau majas dalam menulis untuk memberikan efek-efek tertentu bagi pendengar atau pembaca.
4. Menggunakan Rima
Rima juga termasuk unsur esensial dalam penulisan puisi agar terdengar menarik dan indah. Rima adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata berupa pengulangan bunyi dengan sajak a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-a-b.
Contoh:
Diponegoro
Karya. Chairil Anwar
Baca juga: Les CPNS
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar! Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
5. Kembangkan Menjadi Seindah Mungkin
Agar lebih menarik saat diperdengarkan, Sahabat Latis bisa mengembangkan cara-cara di atas dengan penyusunan kata-kata dan larik-larik puisi menjadi bait-bait.
Kembangkan menjadi satu karya sastra utuh dan bermakna. Puisi yang Sahabat Latis buat harus ringkas, padat, serta indah. Pilih kata yang mewakili maksud yang kalian ingin utarakan namun ditambah unsur keindahan.
Contoh Puisi
Tak Puas
Tak Puas…
Hutan telah mulai menguning
Sungai telah beracun limbah
Ikan-ikan mati tak bersisa
Makhluk binasa dan tak ada lagi pangan
Uang melimpah dan tak terhitung berapa jumlah
Mataku silau pada harta namun tak tahu apa bunganya
Baca juga: Bimbel CPNS
Puisi di atas bertema keserakahan manusia. Seorang manusia yang serakah bisa menyebabkan banyak kerusakan terhadap kondisi alam, meskipun kerusakan itu menghasilkan uang yang banyak.
Demikian ulasan tentang materi sastra yang bisa Latis sampaikan. Semoga menambah wawasan.
Bagaimana? Mudah dipahami, bukan, materi puisi di atas? Perbanyak membaca puisi agar kalian lebih mudah memahami cara membuatnya sekaligus juga memperhalus rasa lewat karya sastra.
Baca juga: Ide Pokok Bacaan: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menentukannya
Jika ada pertanyaan atau pendapat yang ingin teman-teman semua sampaikan, jangan segan-segan untuk tinggalkan komen di kolom komentar yang ada di bawah ya!
Dan jangan lupa hubungi kami di nomor 0821-1177-8907 atau hubungi head office kami di 021-7784-4897 setiap hari Senin sampai dengan Jumat mulai dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Atau juga bisa kunjungi Guru Les Private bagi kalian yang sedang mencari tutor seru serta berpengalaman.
Referensi: Ayo Vaksin Dinkes KDI, Gramedia